"Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
SURAH AL INSAN
Ayat 1: Bukankah telah berlaku kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang ia (masih belum wujud lagi, dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut, (maka mengapa kaum musyrik itu mengingkari hari akhirat?)
Ayat 2: Sesungguhnya Kami telah aturkan cara mencipta manusia dari air mani yang bercampur (dari benih lelaki dan perempuan), serta Kami telah mengujinya (dengan kewajipan-kewajipan); oleh itu maka Kami menjadikan keadaannya mendengar dan melihat
Ayat 3: Kerana keadaan itu tidak mencukupi maka, sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya (melalui akal dan rasul) akan jalan-jalan (yang benar dan yang salah, maka terserahlah kepadanya) sama ada ia bersyukur (dengan beriman dan taat) ataupun berlaku kufur (dengan mengingkari kebenaran dan menderhaka)
Ulasan terjemahan:
Sejarah kedatangan manusia adalah daripada tiada kepada ada. Allah S.W.T menciptakan setiap manusia dengan berbeza-beza. Pembentukan manusia adalah melalui percantuman benih lelaki dan perempuan melalui hubungan persenyawaan. Allah juga menjanjikan balasan kepada orang kafir dan juga orang mukmin.
SURAH AL ARAF
Ayat 172: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "sesungguhnya kami (Bani Adam) orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan)."
Ayat 173: atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami kerana perbuatan orang-orang yang sesat terdahulu?"
Ulasan terjemahan:
Sebelum manusia dilahirkan ke muka bumi, mereka telah diminta untuk menjadi saksi tentang kewujudan Allah S.W.T dan mengenal-Nya dengan baik. Kemudian mereka membawa hal itu terus ke dunia. Oleh itu, walaupun seseorang itu hidup dengan harta yang banyak dan kesihatan tubuh yang baik, mereka tetap perlu bergantung antara satu sama lain. Itu adalah fitrah hidup manusia untuk hidup saling bergantungan. Tiada tempat bergantung yang lain yang lagi sempurna melainkan Allah S.W.T. Itulah yang dinamakan fitrah bertuhan. Dengan memiliki fitrah bertuhan, manusia tidak mempunyai alasan untuk mengingkari dan melengahkan kewujudan Allah S.W.T.
SURAH AL ARAF
Ayat 172: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "sesungguhnya kami (Bani Adam) orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan)."
Ayat 173: atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami kerana perbuatan orang-orang yang sesat terdahulu?"
Ulasan terjemahan:
Sebelum manusia dilahirkan ke muka bumi, mereka telah diminta untuk menjadi saksi tentang kewujudan Allah S.W.T dan mengenal-Nya dengan baik. Kemudian mereka membawa hal itu terus ke dunia. Oleh itu, walaupun seseorang itu hidup dengan harta yang banyak dan kesihatan tubuh yang baik, mereka tetap perlu bergantung antara satu sama lain. Itu adalah fitrah hidup manusia untuk hidup saling bergantungan. Tiada tempat bergantung yang lain yang lagi sempurna melainkan Allah S.W.T. Itulah yang dinamakan fitrah bertuhan. Dengan memiliki fitrah bertuhan, manusia tidak mempunyai alasan untuk mengingkari dan melengahkan kewujudan Allah S.W.T.
No comments:
Post a Comment